Anda pernah mendengar berita di TV tentang plagiat ? Tentunya, pasti sudah. Berita tersebut membuat tentang mahasiswa-mahasiswa yang menjiplak karya tulis atau tugas akhir dari mahasiswa lain yang kemudian di akui sebagai hak miliknya. Inilah yang dinamakan plagiat. Dewasa ini, praktik jual beli skripsi, tesis, dan disertai bukanlah tidak mungkin terjadi justru semakin banyak merajalela dimana-mana.Tidak hanya skripsi, namun mode, seni, juga mengalami plagiatisme. Melakukan plagiat, para pelaku bisa saja dikenakan sanksi hukum namun hal itu tidak memberikan efek jera kepada pelaku.
Saya berpendapat bahwa. ada kata yang memiliki arti sama dengan plagiat yaitu menyontek. Menyontek adalah hal selalu dilakukan oleh siswa maupun mahasiswa dalam kondisi ujian. Padahal guru selalu berpesan ketika masih SD, agar tidak ada yang menyontek ketika ulangan. Peringatan itu, justru tidak diindahkan oleh murid dan dibawah-bawah hingga ke bangku kuliah. Bagi saya, jika seorang mahasiswa ketika ujian masih menyontek. Sungguh itu tindakan yang memalukan ! Padahal soalnya saja hanya menanyakan bagaimana pendapat anda, jelaskan pengertian dari, semua pertanyaannya hanya memerlukan nalar untuk menjawab. Sungguh memalukan, apalagi mahasiswa yang menyontek memiliki backround IP = 4, bisa disimpulkan IP nya adalah hasil dari plagiatisme.
Mahasiswa zaman sekarang cerdik, ketika ujian tidak belajar tanya Mr.Google adalah jalan pintas. Dan disayangkan, hal ini tidak diketahui dosen. Internet sanagt mudah diakses dimana saja, melalui HP dan bahkan Notebook jika ada jaringan Wifi. Padahal teknologi diciptakan untuk kemudahan manusia dan bukan membodoh-bodohi manusia. Ingatkah kalian ketika duduk di bangku kelas 2 SD disaat masih belajar menghitung ? Anda menggunakan kalkulator justru dilarang oleh guru SD. Seperti itulah filosofinya jika anda tidak benarkan bertanya kepada Mr.Google disaat ujian.
Para plagiator ulung, segeralah bertobat. Anda harus malu dengan tindakan tersebut. Jangan malu terhadap oranglain atau diri sendiri, karena diri sendiri masih bisa diingkari tetapi malu kepada Dzat yang menciptakan rasa malu itu, sungguh Dia menyaksikan apa yang engkau perbuat siang dan malam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar